satu masa dalam jiwa
ada tanya yg menggoda
maklum rontaan rasa
belajar menerka digelapnya mata
bentangan ingatan tak berujung
tersekat tanya dibalik kerudung
ada apa dengan jiwaku
berlariku dalam terawang
merontaku dalam isak tangis
pekikakan protesku dilangit senja
belum juga usang ditelan waktu
terlalu lama rasa itu terbungkam
hampir membusuk ditikam kerut dahiku
pintu tak juga terbuka
waktu terus mengejarku
tarian jiwa sunyi mengusikku
saat sinar dicelah dua bukit menubruk mataku
pesona menjerit meroket memecah suara petir pagi
oh terlalu indah untuk dilukiskan saat itu
sosok terindah memcah lamunanku
sepertinya, andai saja, mungkin bila
menjadi onak duri yg menyakitkan
berontakku dalam angan
tak kupersilahkan singgah dimahligai hati
terperosokku dilembah cinta
cinta yg tak pernah luka
murni ditelan mimpi
berhamburan berceceran ditrotoar jalan
dicercah dicabik diraksa dalam ingatan
dipasung oleh perbedaan
dihimpit oleh duri kahiyangan
sakitnya tak terbanyangkan
indahnya tak terlukiskan
taukah kalian wahai hati
pesonamu membuat keadaan menjadi brilian
acuhmu menjadi luka yg terdalam
tapi sayang ..
diammu sungguh menyelamatkan ..
diamlah .. diamlah ..
tanya gunung kepada bulan
aku sedang bermimpi dizaman usang
matahari menyengat mengelupaskan kulit pipi
aku masih terdiam dan tertegun seribu bahasa
hingga malaikat menyapa ku dalam tawa
dan berkata
wahai hati .. ada apa dengan mu ..??
kendorkan syaraf mu
pejamkan matamu
lihatlah .. sisi kirimu
lihatlah sisi kanan mu
lihatlah dihadapanmu
lihatlah dibelakang mu
hati linglung dan bingung ..
meronta tak bisa
menerjang tak kuasa
berontak meraja
malaikat lembut itu menyapa lagi ..
wahai hati
ambil air ..
berwudulah
genggam bait kalam ini
tenanglah ..
nafasku normal dahiku masih berkerut
hela nafasku yg kedua
mengundang tanya yg tak tuntas ...
astaghfirullahalazhiim
ya Allah maafkahlah aku
dan pekerjaanku yg berlebihan
engkau lah yg maha tau hati ku
dan hanya kepada engkaulah
segala urusan itu kembali ...
ada tanya yg menggoda
maklum rontaan rasa
belajar menerka digelapnya mata
bentangan ingatan tak berujung
tersekat tanya dibalik kerudung
ada apa dengan jiwaku
berlariku dalam terawang
merontaku dalam isak tangis
pekikakan protesku dilangit senja
belum juga usang ditelan waktu
terlalu lama rasa itu terbungkam
hampir membusuk ditikam kerut dahiku
pintu tak juga terbuka
waktu terus mengejarku
tarian jiwa sunyi mengusikku
saat sinar dicelah dua bukit menubruk mataku
pesona menjerit meroket memecah suara petir pagi
oh terlalu indah untuk dilukiskan saat itu
sosok terindah memcah lamunanku
sepertinya, andai saja, mungkin bila
menjadi onak duri yg menyakitkan
berontakku dalam angan
tak kupersilahkan singgah dimahligai hati
terperosokku dilembah cinta
cinta yg tak pernah luka
murni ditelan mimpi
berhamburan berceceran ditrotoar jalan
dicercah dicabik diraksa dalam ingatan
dipasung oleh perbedaan
dihimpit oleh duri kahiyangan
sakitnya tak terbanyangkan
indahnya tak terlukiskan
taukah kalian wahai hati
pesonamu membuat keadaan menjadi brilian
acuhmu menjadi luka yg terdalam
tapi sayang ..
diammu sungguh menyelamatkan ..
diamlah .. diamlah ..
tanya gunung kepada bulan
aku sedang bermimpi dizaman usang
matahari menyengat mengelupaskan kulit pipi
aku masih terdiam dan tertegun seribu bahasa
hingga malaikat menyapa ku dalam tawa
dan berkata
wahai hati .. ada apa dengan mu ..??
kendorkan syaraf mu
pejamkan matamu
lihatlah .. sisi kirimu
lihatlah sisi kanan mu
lihatlah dihadapanmu
lihatlah dibelakang mu
hati linglung dan bingung ..
meronta tak bisa
menerjang tak kuasa
berontak meraja
malaikat lembut itu menyapa lagi ..
wahai hati
ambil air ..
berwudulah
genggam bait kalam ini
tenanglah ..
nafasku normal dahiku masih berkerut
hela nafasku yg kedua
mengundang tanya yg tak tuntas ...
astaghfirullahalazhiim
ya Allah maafkahlah aku
dan pekerjaanku yg berlebihan
engkau lah yg maha tau hati ku
dan hanya kepada engkaulah
segala urusan itu kembali ...