Sabtu, 21 Desember 2013

Sang Juara #mengganti peradaban sambil senyum#

Dalam gemerlap dunia aku bagai kan setitik embun yang jatuh di ujung daun
Ku kuras akal ku..
Lalu  datang lah ribuan inspirasi membelah urat sarap ku…
Usia ku bertambah dan hari pun berubah….
Kini………
Aku telah ada di medan laga..
Dan sanubari ku pun berkata seperti itu..
Kawan….
Taukah anda..???
Titik kulminasi dari apa yang ada di dalam rongga dada mnusia …???
Dialah sanubari…
Sanubari ku dan sanubari mu…
Dia di rancang bukan oleh aku dan jg bukan oleh mu…
Dia ada sebelum ada’y aku dan sebelum ada’y diri mu…
Dia merupakan kekuatan  yang mampu menggenggam langit dan bumi…
Dia pula yang mampu memporakporandakan gunung gunung yang kokoh..
Dia jg sosok yang mampu menaklukan samudra yang luas…
Dalam keheningan ini…
Sanubari  ku bangkit dari lumpur gulita malam yang kelam…
Menuju gumpalan awan putih yang mengapul terus menerus..
Laksana  berkecamuknya pertempuran hidup..
Menggulung silih berganti esa hilang dua terbilang…
Sanubari ku memantulkan gelombang elextromagnetik ke seluruh saraf saraf tubuh ku..
Seketika badan ku  menjadi kekar  tatapan ku menjdi tajam dan pendengaran ku menjadi peka..
Halang rintang yang ku hadapi seakan kumpulan debu yang di tiup angin…
Jeruji yang ku hadapi seakan kilatan cahaya yang mengandung hikmah..
Aku dan sanubari ku demikian menjadi sangat gagah di hadapan ke agungan mu..”ALLOH”
Yaaa… Alloh …
Keunikan sanubari ini menjadi modal dasar  manusia untuk menjadi Seorang pemenang sejati…
Alhamdulillahhirobbil alamin

Masih Ingatkah Kalian Pada Tuhan ..??

telah terjadi kerusakan
didarat dan lautan
akibat sebuah perbuatan
manusia yang kelewatan
akhirnya bumi jadi berantakan
mengisyaratkan prilaku setan
sepertinya sangat kelewatan
hari ini orang berebutan
mencari sebilah kemewahan
padahal semuanya tipuan
... dalam kubangan zaman
berlari mengejar bayangan
kaku keliru menjadi kesenangan
topeng kepalsuan menjadi kenangan
kemunafikan menjadi impian
sesungguhnya bumi telah bosan
airpun menjadi berjingklakan
menari diatas trotoar perumahan
apipun tertawa gelakkakkan
bebas liar dalam santapan
angin pun bergoyangan
menyenggol kekarnya pancangan
akan tetapi ....
manusia bergegas dalam pameran
kecantikan, paha mulus dalam kontestan
tersenyum dan terbahak dalam api kilatan
dalam kinerja fablik figuran
semuanya menjadi sandaran
prilaku manusia dalam idaman
seperti fatamorgana di jalanan
coba dech perhattikan .....
dalam nyata dan khayalan
mana gerangan kebenaran ..
dalam lukisan zaman
yang hadir meninjuingatan
seorang hamba yang kedodoran
disimpang jalan
ayo rubah pelan pelan ....
insya allah kita aga sehatan


ayo lanjut 
baca puisinya di sini  KLIK ..

Kilatan Petir

Dada membeku legam
aku terorak seketika
hingga kilat itu datang
aku tetap tertunduk
halilintar waktuku terpecah
tercabik amarah
tercemar duka
tersentak diraga dingin
peluh membanjir bak sungai
ada apa wahai jiwa
gontaimu dipinggiran pasar
menyeruak sebilah harap
yg datang mendebar
rupanya halilintar cinta
kau datang lagi
sampai kapankah
halilintar pecahkan karang
adakah ombak yg menggulung perbukitan
ah aku buncah dalam gundah
halilintar cintaku meredup diwaktu pajar
saat dahi terpecah sadar
berlari disudut kamar
terjerat suasana hening
kilat kilat bayang itu membongkar
nurani pedih perih tak bersua 

adakah .. adakah .. adakah ..
tanyaku dalam gumam
sebilah petir jiwa meraga
dalam sukma aku tenggelam legam
tanyaku tentang hakekiyyah nya
tak tersibak tabir tanya
kilatan petir jiwaku
meronta ronta dalam tarian jiwa
ah sadar lah
wahai jiwa

Petir klik disini 

<style
type="text/css">body { background-image:
url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgorjaEAKzo63dwhdySZBNZBoivndCnaZxGSlrgbaFuZf0z869DUvmu8DYg7YIp44nV23ab4cIsU19GIIt9plG0gFJA1mm_SuIwsMXJOs8RvvQZUWktgOVNZdLqzNXwTYZXpCdgWS5IUWvn/s1600/storm.gif);
background-color:transparent; }</style>

Jumat, 20 Desember 2013

Isyarat Awan

tarian awan itu
saat ku tengadah langit
riuh kelabu menubruk berputar
berarak berhamburan
bening biru menghitam
kodratmu dilangit itu
saat cerah membahana
iringi tawa dan senyuman manusia
secercah riang menusuk suasana
manusia dipelataran langit itu
berwarna bak tarian awan
potret wajah ibu pertiwi

melaju sejarahnya membangun
mengarak cuaca masa
dalam mendung membiru kelabu
sejarah berganti waktu
berputar bak berubah
gerakmu wahai awan
isyarat gerakan zaman
yg berputar silih berganti

tilka ayyamin nudawwiluhaa bainannaas

Kamis, 19 Desember 2013

Menggores Alam

wahai alam

malam ini aku datang
membawa sekuntum bunga mawar
dalam piala itu aku sadar
kau goreskan sajak terindah mu
hatiku terbelah
pesonamu mendebarkan jantungku
lama ku termangu
saat tanganku diatas dagu
aku kelu tak bernada
saksikan jejak mu tak terhingga
kerdilku dimatamu
sungguh aku jatuh hati pada mu

wahai alam

perkosalah aku
dekap erat hati ku
balutlah kepalaku dengan dinginnya semilirmu
sungguh aku kagum pada mu
dan inilah alasan ku
menghibur penatku dalam bisu
tuk goreskan tanda NYA dari mu

wahai alam
ajari aku tentang kejujuran
ajari aku tentang keindahan
ajarilah aku tentang ombak sunami yg mematikan
ajarilah aku tentang badai yg meluluh lantakan
ajarilah aku tentang ledakan berapi
ajarilah aku tentang cahaya yg berkilauan
ajarilah aku tentang bunyi riuh pepohonan

wahai alam
aku jatuh hati padamu
tandamu membunuh akal fikiranku
hingga aku harus ikuti isyaratmu
hingga aku tak berkedip melihat mu

wahai alam
bicaralah dengan ku
tentang sebuah persahabatan yg kekal
dan engkau adalah duru terbaikku ...

#meremsambilnunduk#